Kelemahan otot pada pasien stroke non hemoragik merupakan masalah akibat kerusakan neurologis. Latihan genggam bola karet sebagai salah satu intervensi untuk meningkatkan kekuatan otot pasien SNH. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh latihan genggam bola karet menggunakan desain quasi-experiment dengan Pre-Post Test Design with Control Group. Sebanyak 11 pasien dalam kelompok intervensi dan 11 pasien dalam kelompok kontrol dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Latihan diberikan dua kali sehari selama empat hari. Kekuatan otot diukur menggunakan handgrip dynamometer. Hasil analisis pada kelompok kontrol menggunakan uji paired t-test menunjukkan nilai p value = 0,005 (p < 0,05), dengan rata-rata pre-test adalah 4,09 dan post-test adalah 4,91. Hasil analisis pada kelompok intervensi menggunakan uji wilcoxon test menunjukkan nilai p value = 0,003 (p < 0,05), dengan rata-rata pre-test adalah 5,00 dan post-test adalah 7,00. Hasil uji mann-whitney u menunjukkan nilai p-value pada pre-test kedua kelompok adalah 0,218 (p > 0,05), yang berarti tidak ada perbedaan signifikan pada kondisi awal kekuatan otot. Nilai p-value pada post-test kedua kelompok adalah 0,030 (p < 0,05), yang menunjukan perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan intervensi. Latihan genggam bola karet yang dilakukan dengan teknik dan waktu yang tepat dapat meningkatkan kekuatan otot pasien stroke dan mencegah komplikasi lebih lanjut, sehingga sangat penting dilakukan pada tahap pemulihan awal.