Usia pra sekolah adalah periode keemasan bagi anak-anak. Anak akan berkembang secara fisik dan mental termasuk kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri sendiri dan mengenali potensi dirinya. Pembentukan dari kecerdasan emosional anak salah satunya pengasuhan dari orang tua. Pola asuh dari orang tua adalah bentuk dari interaksi yang diberikan oleh orang tua kepada anak selama kegiatan pengasuhan itu berlangsung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis deskriptif korelasional. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah di TK Negeri Kelurahan Semarapura Klod yang berjumlah 58 orang yang diambil dengan menggunakan teknik Total Sampling. Menggunakan instrumen Parenting Style Dimensions Questionnaire (PSDQ) dan Children`s Behaviour Questionnaire-Very Short Form (CBQ-VSF) dan dengan uji Rank Spearman. Hasil penelitian ini didapatkan hasil sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh Demokratis sebanyak 46 orang (79,3%) dan sebagian besar responden memiliki kecerdasan emosional dalam kategori sedang sebanyak 27 orang (46,6%). Hasil analisis dengan program SPSS didapatkan nilai korelasi dari penelitian ini sebesar p-value (0,000)
= < α (0,05) dengan nilai r = 0, 447 dengan kekuatan sedang arah positif, yang artinya H1 diterima sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan emosional pada anak usia pra sekolah. Pola asuh berperan dalam menstimulasi kecerdasan emosional anak sejak dini dan orang tua dapat memahami bahwa bagaimana tingkah laku dan sikap dari orang tua dalam memberikan pengasuhan akan berdampak bagi proses perkembangan anaknya.