Remaja sering kali mengalami ketertarikan terhadap lawan jenis, sehingga banyak remaja yang terlibat dalam perilaku seksual yang tidak sehat. Dibutuhkan pola asuh orang tua yang tepat untuk membentuk perilaku seksual remaja. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling proposional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 255 orang remaja
berusia 15-17 tahun di SMK XY Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 148 orang (58,0 %) dengan pola asuh otoriter, sebanyak 86 orang (33,7) dengan pola asuh
permisif, dan sebanyak 21 orang (8,2%). Perilaku seksual remaja yang didapat menunjukkan sebanyak 140 orang (54,9%) memiliki perilaku seksual dalam kategori berisiko, dan 115 orang (45,1%) memiliki perilaku seksual tidak berisiko. Analisis
statistik menunjukkan bahwa adanya hubungan antara polaasuh orang tua dan perilaku seksual remaja, dengan nilai p < 0,005 dan koefisien korelasi negatif sangat rendah sebesar -0,174. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pola asuh orang tua memiliki pengaruh terhadap perilaku seksual remaja. Penting bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh yang positif dan mendukung, guna menciptakan lingkungan yang aman bagi perkembangan seksual remaja.