Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisis harus membatasi asupan cairan untuk menghindari terjadinya penambahan berat badan selama dua sesi hemodialisis atau Interdialytic Weight Gain (IDWG). Peningkatan IDWG yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti hipertensi, edema, gagal jantung kongestif, hingga meningkatkan risiko mortalitas. Berbagai faktor dapat memengaruhi IDWG, termasuk karakteristik demografi pasien, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui gambaran IDWG berdasarkan karakteristik demografi pasien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah populasi sebanyak 141 orang dan 105 orang sebagai sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner demografi serta form pengukuran IDWG dan data dianalisis menggunakan crosstabulation. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik demografi menunjukkan mayoritas responden memiliki nilai IDWG kategori ringan yakni sebanyak 89 responden (85%), sejumlah 45 responden berjenis kelamin laki – laki (43%), pada masa lansia awal (46-55 Tahun) sebanyak 38 responden (36.2%), dengan riwayat pendidikan SMA/SMK/Sederajat 32 responden (30.5%), serta mayoritas responden tidak bekerja sebanyak 49 responden (46.6%). Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai IDWG kategori ringan berkaitan erat dengan kepatuhan pasien dalam pembatasan atau manajemen cairan. Faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan berpengaruh terhadap kepatuhan pasien. Perbedaan konsumsi cairan berdasarkan siklus menstruasi, penurunan sensasi haus, tingkat pendidikan yang berhubungan dengan pengetahuan pasien, serta aktivitas fisik akibat pekerjaan menjadi faktor yang berkontribusi terhadap IDWG. Pemahaman lebih lanjut mengenai karakteristik demografi dapat membantu pasien hemodialisis mengelola cairan dengan lebih baik sehingga kesehatan serta kualitas hidup pasien secara keseluruhan dapat meningkat.