Kesehatan reproduksi adalah kondisi fisik, mental, dan sosial yang utuh dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan dalam hal sistem reproduksi yang dimulai saat remaja. Saat ini, kesehatan reproduksi mendapat perhatian khusus baik di tingkat global maupun nasional, di Indonesia, terjadi peningkatan kerentanan remaja terhadap berbagai ancaman risiko kesehatan reproduksi yaitu seks bebas, KTD, aborsi dan penyebaran penyakit menular seksual termasuk HIV dan AIDS. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi membuat remaja terjebak dalam masalah yang berkaitan dengan seks bebas, terkena penyakit menular seksual bahkan kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap remaja putri dalam menjaga kesehatan reproduksi. Jenis Penelitian ini deskriftif correlational dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling jenis proportioned stratified random sampling dan didapatkan jumlah responden sebanyak 80 orang. Berdasarkan hasil yang didapatkan tingkat pengetahuan remaja putri dalam kategori cukup sebanyak 48 orang (60,0%) dan sikap remaja putri dalam kategori positif sebanyak 50 orang (62,5%). Pada hasil uji Rank Spearman didapatkan angka p-value sebesar 0,000 (<0,05) dan nilai correlation coefficient sebesar 0,949. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara tingkat pengetahuan dengan sikap remaja putri dan arah hubungan kedua variabel positif artinya semakin cukup pengetahuan remaja putri maka sikap dalam menjaga kesehatan reproduksi juga akan semakin positif atau baik. Sangat penting bagi remaja putri untuk memiliki pengetahuan terkait kesehatan reproduksi untuk dapat membentuk sikap yang positif dalam menjaga kesehatan reproduksi